Kamis, 12 November 2009

Transformasi Organisasi : Kelahiran, Pertumbuhan, Kemunduran dan Kematian

. Kamis, 12 November 2009

Transformasi Organisasi : Kelahiran, Pertumbuhan, Kemunduran dan Kematian

    Kelahiran, pertumbuhan, kemunduran dan kematian merupakan empat prinsip tahapan dari siklus kehidupan suatu organisasi.



    Sebuah organisasi lahir ketika beberapa individu dan entrepreneur terpanggil untuk mengetahui dan kemudian mengambil manfaat dari adanya peluang dalam menggunakan keahlian dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai. Mereka menaklukkan peluang tersebut dengan mendirikan sebuah organisasi untuk menghasilkan sesuatu, baik berupa produk atau jasa. Peluang itu perlu di-manage dan dipelihara dengan baik, jika menginginkan kelangsungan atau sustainabilitas dari masa hidup organisasi tersebut.
Disisi lain, kelahiran organisasi merupakan suatu tahap yang berbahaya dari siklus hidup organisasi dan ia selulu berhubungan dengan kesempatan terbesar yang bisa berujung kegagalan dari organisasi tersebut. Permasalahan pertama yang dihadapi suatu organisasi sesaat setelah organisasi itu lahir adalah bertahan dari kerentanan kelahiran organisasi (organizational birth). Permasalahan lain timbul pada saat organisasi tumbuh, dan ketika organisasi dewasa, permasalahan-permasalahan tersebut harus dikelola untuk menghindari awal kemunduran atau kematian.
Beberapa masalah yang dihadapi suatu organisasi setelah ia lahir diantaranya ”terkejut/shock” dengan hal-hal baru seperti lingkungan yang baru, belum adanya struktur formal dari organisasi untuk menambah proses cipta nilai dan bertindak stabil serta pasti, ketidakcocokan dengan lingkungan baru dalam hal penyediaan sumber daya karena banyak organisasi baru yang berdiri dan saling bersaing untuk mendapatkan sumber daya-sumber daya tersebut. r-strategy versus K-startegy serta specialist strategy versus general strategy merupakan dua bentuk strategi  yang dapat digunakan oleh organisasi sebagai akses untuk mendapatkan sumber dayanya dan untuk mempertinggi kesempatan organisasi tersebut untuk tetap bertahan

    Untuk tetap bertahan dan berhasil, organisasi harus dapat berubah dalam merespon berbagai kekuatan atau tekanan baik dari segi internal maupun eksternal. Suatu organisasi harus mampu untuk membuat perubahan terhadap struktur maupun budayanya pada titik kritis dalam siklus hidupnya. Jika pengaturan itu berlangsung dengan baik dan sukses, maka organisasi dapat terus bertumbuh dan menjadi berbeda dari sebelumnya. Suatu organisasi harus terbiasa dengan ketidakpastian lingkungan yang sering berubah-ubah dan mampu untuk mengatasi kelembaman (inertia) yang senantiasa mengancam kemampuan organisasi untuk dapat berubah.

    Organisasi yang terus bertumbuh setelah lahirnya dapat menambah divisi pekerja mereka, melakukan spesialisasi kerja serta mengembangkan keahlian para pekerja yang dapat menyumbang keunggulan kompetitif bagi organisasi, yang dengannya organisasi dapat dengan mudah mendapatkan sumber daya-sumber yang langka.
Pertumbuhan organisasi menurut Jones (1998) dalam http://funnymustikasri.wordpress.com yaitu: “tahap siklus hidup organisasi dimana organisasi mampu mengembangkan nilai kreasi dan kompetensi sehingga  mendapatkan sumberdaya  tambahan.  Pertumbuhan ini memungkinkan organisasi meningkatkan pembagian kerja dan spesialisasi serta sekaligus mengembangkan keunggulan kompetitif”.
Menurut Larry Greiner ada 5 tahap Model Pertumbuhan Organisasi, yaitu :
1.    Tahap kreatifitas
Kreativitas para pendiri organisasi merupakan tahap awal dari evolusi suatu organisasi.  Bentuk kreativitas ini biasanya dalam mengembangkan produknya dan pasar.  Desain organisasi pada tahap ini masih berupa struktur sederhana dan pengambilan keputusan dikontrol oleh manajer-pemilik atau top manajemen.  Komunikasi antar tingkatan di dalam organisasi berlangsung intensif dan informal. Krisis yang muncul pada tahap awal pertumbuhan organisasi adalah krisis kepemimpinan.
2.    Tahap pengarahan
Pada tahap pengarahan desain organisasi makin birokratis, komunikasi antar tingkatan menjadi formal dan spesialisasi pekerjaan mulai diterapkan, seperti aktivitas produksi dan pemasaran.  Pengambilan keputusan pada tahap ini bermuara pada manajemen baru dan manajer tingkat bawah tidak diikut sertakan. Keadaan ini akan menimbulkan krisis otonomi, dimana manajer tingkat bawah akan mencari pengaruh yang lebih besar di dalam pengambilan keputusan.
3.    Tahap pendelegasian
Pada tahap pendelegasian manajer tingkat bawah mempunyai otonomi yang lebih besar dalam menjalankan aktivitas unit kerjanya, sedangkan top manajemen lebih berkonsentrasi pada perencanaan strategis jangka panjang. Krisis yang muncul dari tahap pendelegasian adalah krisis kontrol.
4.    Tahap koordinasi
Tahap ini muncul sebagai akibat dari krisis kontrol pada tahap pendelegasian. Koordinasi sangat diperlukan oleh manajer lini dari unit-unit staf  dan kelompok-kelompok produk dalam menjalankan fungsinya. Namun adanya koordinasi juga menimbulkan konflik garis-staf yang menyita banyak waktu dan energi, sehingga muncul krisis birokrasi.
5.    Tahap kerjasama
Kerjasama yang kuat antar individu di dalam organisasi merupakan lalan keluar dari krisis birokrasi pada tahap koordinasi.  Budaya organisasi menjadi substitusi bagi kontrol formal manajemen organisasi.

    Jika organisasi gagal dalam me-manage proses pertumbuhannya secara efektif, maka hasilnya adalah organisasi tersebut akan mengalami kemunduran, suatu tahap dimana organisasi gagal untuk mengantisipasi, mengetahui dan merubah tekanan internal maupun eksternal yang mengancam keberlangsungan organisasi tersebut.
Weitzel dan Jonsson’s membuat model untuk organisasi yang mengalami kemunduran yang terdiri dari 5 tahap sebagai berikut:
Tahap 1    :    Kebutaan (Blinded)
Tahap 2    :    Tidak ada kegiatan (Inaction)
Tahap 3    :    Pengambilan Tindakan yang salah (Faulty action)
Tahap 4    :    Pengembangan situasi krisis (Crisis)
Tahap 5    :    Pembubaran atau kematian  (Dissolution or death)

    Selanjutnya kematian organisasi terjadi karena suatu organisasi melepaskan sumber daya-sumber daya yang dimilikinya atau melikuidasi aset-asetnya. Dan sebagai langkah awal pembubarannya, maka organisasi akan memutuskan hubungannya dengan para stakeholder dan mengalihkan sumber daya-sumber dayanya ke organisasi lain. Tempatnya akan diambil alih dan digantikan oleh orgnasasi yang baru, dan sebuah siklus baru kelahiran dan kematian organisasi akan dimulai kembali.



DAFTAR PUSTAKA

http://catatankuliahnya.wordpress.com/2008/12/16/perubahan-organisasi/
http://funnymustikasari.wordpress.com/2008/08/26/pertumbuhan-dan-siklus-hidup-organisasi/
http://mhs.blog.ui.ac.id/harry.surjadi/2008/12/15/organisasi-dan-lingkungan/
http://karirkita.multiply.com/journal/item/18/Mengelola_Perubahan_di_Dalam_Organisasi_Tantangan_atau_Ancaman_
Jones, Gareth R. 2007. Organizational Theory, Design and Change., Fifth Edition., new Jersey : Upper Saddle River, Pearson Education, Inc.

0 Komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
boss-mails.com

LIPUTAN UTAMA:

Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Distributed by Deluxe Templates